Aktivis Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kabupaten Jember, Jawa Timur, mengajak kaum ibu di kabupaten setempat menolak rencana pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).
Sekitar 100 aktivis muslimah HTI berunjuk rasa dengan melakukan longmarch dari alun-alun Kota Jember menuju halaman DPRD setempat, Selasa (20/3), sambil membawa sejumlah jerigen kosong dan perabotan rumah tangga sebagai simbol penderitaan kaum ibu.
"Kenaikan harga BBM akan menambah beban masyarakat semakin berat khususnya kaum ibu yang mengatur keuangan keluarga," kata Ketua DPD Muslimah HTI Jember, Naura Alifa, saat berorasi.
Menurut dia, kenaikan BBM akan menguntungkan kaum kapitalis pemilik modal yang selama ini berbisnis mengeruk sumber dana minyak dan gas milik rakyat Indonesia, sehingga Muslimah HTI Jember dengan tegas menolak liberalisasi migas.
"Kebijakan menaikkan harga BBM merupakan tindak lanjut dari liberalisasi minyak dan gas (migas), sehingga pihak asing dengan mudah menguasai kekayaan alam di Indonesia," katanya.
Ia menjelaskan kenaikan harga BBM akan menyebabkan masyarakat semakin sengsara dan kebijakan tersebut akan menambah angka kemiskinan di Indonesia.
"Kaum ibu akan merasakan dampaknya secara langsung, sehingga saya mengimbau seluruh ibu-ibu di Jember menolak kebijakan pemerintah yang akan menaikkan harga BBM itu pada April mendatang," tuturnya.
Para aktivis Muslimah HTI Jember membawa serta putra-putri mereka dalam berunjuk rasa di tengah hujan gerimis di kabupaten setempat karena mereka menilai anak-anak juga akan menjadi korban dari kenaikan harga BBM.
Sejumlah aktivis juga melakukan aksi teatrikal yang menggambarkan penderitaan kaum ibu sambil membawa peralatan dapur, apabila pemerintah benar-benar menaikkan harga BBM yang berdampak pada kenaikan bahan pokok.
0 komentar:
Posting Komentar